
Ini versi kedua dari kotanya. Jalan-jalannya dibuat dari kertas Asturo. Kertas ini saya beli dipasar Mayestik seharga Rp. 2000 perlembarnya. Dia juga membuat temoat penyeberang Zona Selamat Sekolah yang terbuat dari kertas bewarna merah lengkap dengan tulisan tengok kanan dan kiri. Ide ini dia dapat setelah menonton program Zeta daru depertemen Perhubungan di televisi.
Bangunannya kali ini terbuat dari balok-balok kayu. Hanya saja sebelum saya sempat mengambil fotonya, kotanya sudah rusak. Balok-baloknya sudah dimainkan untuk yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar