Jumat, 17 Juli 2009

Belajar Membaca Dalam Bahasa Inggris

Setelah selesai dengan urusan membaca dalam bahasa Indonesia sekarang Rafif mulai bergelut dalam usahanya membaca dalam bahasa Inggris. Lebih sulit memang jika dibandingkan membaca dalam bahasa Indonesia. Sama seperti ketika belajar bahasa Indonesia kali ini saya juga menggunkan alat bantu visual. Karena Rafif akan lebih cepat menguasai sesuatu apabila dia bisa melihatnya.

Untuk belajar bahasa Indonesia dulu saya menggunakan film animasi dari metode cantol Raudhoh. Hampir setiap hari dia menonton film yang berisikan nyanyian "para suku kata " seperti ba, bi, bu, be, bo.

Untuk belajar membaca dalam bahasa Inggris situs Starfall yang jadi andalan. Situs ini berisikan berbagai animasi menarik untuk belajar phonics. Ada 2 metode untuk membantu anak belajar membaca dalam bahasa Inggris yaitu Whole Language Approach dan Phonic. Silahkan klik disini untuk penjelasan lebih lanjut mengenai kedua metode.

Sebelum ini Rafif sudah bisa membaca beberapa kata sederhana dalam bahasa inggris seperti cat, house, girl dan sebagainya karena dia masih ingat cara membaca kata tersebut ketika dibacakan sebelumnya. Jadi dia belajar membaca dengan memorization atau metode Whole Language Approach. Tapi untuk kata-kata yang belum pernah dia dengar dia tidak bisa membacanya. Selain itu untuk kata-kata yang dia ingat cara membacanya juga belum tentu semua bisa dai tulis kembali seperti girl tau house. Karena dia tidak pernah mengeja kata itu sebelumnya. Dia hanya mengingat cara kata itu dibacakan.

Oleh karena itu saya mulai mengajarkan metode phonic untuk Rafif yaitu belajar membaca secara di eja. Misalkan girl itu terdiri dari g-i-r-l. Dalam metode phonic bunyi huruf tidak selalu sama dengan nama hurufnya. Bagaimana bunyi setiap huruf bisa didengar melalui Starfall. Untuk latihan membaca dan menulis dengan metode phonic saya menggunakan worksheet dari http://www.progressivephonics.com/~suzettew/ yang bisa didownload setelah kita mendaftar sebagai member secara cuma-cuma.




Buku Science Primary

Kemarin kami berkunjung untuk kedua kalinya ke toko buku Mentari Cipete Raya ( 021-6870 7022). Rencananya mau beli buku Science untuk tingkat primary 1. Selama ini kami belajar science tidak menggunakan buku teks melainkan hanya melalui kehidupan sehari atau berbagai percobaan sains untuk anak usia dini. Untuk memastikan topik apa yang seharusnya dipelajari Rafif di tingkat primary 1, saya butuh buku teks sebagai panduan belajar. Sehingga tidak ada topik yang terlewat untuk dipelajari.


Berdasarkan rekomendasi dari Mbak Ines Setiawan buku yang direncanakan akan dibeli adalah terbitan Marshall Cavendish seri My Pals are Here. Karena buku terbitan Singapore ini ditujukan kepada stident yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua sehingga pembahasannya lebih jelas dan menggunakan bahasa Inggris yang sederhana. Dibandingkan dengan buku terbitan dari Inggris langsung yang "kering" akan penjelasan.

Tetapi ketika melihat isinya ternyata semua topik yang tercakup pada buku untuk Primary 1 sudah pernah kami bahas sebelumnya dan saya yakin Rafif sudah menguasainya. Dia pasti akan bosan jika harus mengulang lagi.

Adapun topik untuk tingkat Primary 1 adalah sebagai berikut:

1. Ourselves ( Our Body, Our 5 Senses, Food We Eat)
2. Using Our Senses ( Color Shapes and Sizes, Group, Sounds, Smell Taste and Touch)
3. Animals
4. Plants ( Plants around us, Plants grow taller and bigger)
5. Taking Care of Our World ( Do not Littering)
6. Sink or Float
7. Light and Dark

Akhirnya saya putuskan untuk langsung membeli buku tingkat Primary 2 dari seri yang sama yaitu Lets Learn Science Year 2 by Joy Tan seharga Rp. 79.000. Asyiknya Homeschooling tidak masalah anak loncat ke tingkat lebih tinggi untuk suatu mata pelajaran tertentu. Jadi walaupun Rafif seharusnya baru Primary 1 tapi dia sudah bisa mulai belajar pelajaran untuk tingkat Primary 2.
Untuk menilai pemahaman anak juga disedikan workbook yang berisi soal-soal untuk dikerjakan anak. Tapi saya tidak membelinya karena murid saya cuma satu tanpa workbook saya bisa tahu apakah murid saya sudah paham atau belum.

Untuk tahun kedua Topik yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Living Things and Non-Living Things
2. Food
3. We Grow Bigger
4. What Animals Need
5. Animals Grow Bigger To
6. Very Important Seeds
7. Thirsty Plants
8. Which is Longer
9. Batteries
10. Mixing Things
11. Push and Pull
12. Change
13. Electricity

Jika anda tidak berniat membeli bukunya ikuti saja topik-topik diatas dan cari bahannya dari berbagai sumber lain seperti buku dan internet. Saya juga mungkin tidak mengikuti satu persatu tahapan pelajaran yang ada tapi memanfaatkan saja berbagai kesempatan yang ada. Misalkan saja saat sedang di dapur bisa langsung membahas mengenai mixing things walaupun jika menurut buku seharusnya membahasa batere dulu.

Rabu, 15 Juli 2009

Naik Sepeda


Olahraga favorite Rafif dan Aisyah adalah naik sepeda. Mereka punya jadwal khusus sama ayahnya buat naik sepeda. Karena kami tinggal di perkampungan padat penduduk untuk bisa naik sepeda dengan nyaman harus pergi ke komplek perumahan didekat rumah atau ke Kampus UI. Tapi demi keselamatan anak acara angkut sepeda dengan mobil pun dilakukan setiap mereka mau bersepeda. Bosan bersepeda biasanya dilanjutkan dengan lari-larian.

Selasa, 14 Juli 2009

Peluncuran ASPIRASI (Asosiasi Praktisi Pendidikan Rumah Seluruh Indonesia) Jakarta dan Tangerang.



Sabtu, 11 Juli 2009 lalu saya berkesempatan hadir pada peluncuran ASPIRASI (Asosiasi Praktisi Pendidikan Rumah Seluruh Indonesia) untuk wilayah Jakarta dan Tangerang yang. Launching yang bertempat di Museum Nasional tersebut dihadiri 13 keluarga. Acara dimulai pukul 9.30 - 12 siang.

Sebelum acara dimulai saya sempat berkeliling bagian luar dari museum dengan Aisyah dan Rafif. Ada patung gajah yang besar di halaman depan sehingga museum ini juga sering disebut dengan museum gajah. Selain patung Gajah di halaman depan juga ada beberapa meriam tua. Disamping halaman depan juga terdapat undakan-undakan tangga yang sepertinya berfungsi sebagai ampitheater.

Sambil menunggu keluarga yang lain datang kami berkumpul di teras depan museum. Selain meja penjualan tiket juga terdapat beberapa patung besar yang berjejer. Kesempatan menunggu saya pergunakan untuk mengajarkan Rafif untuk membaca jadwal buka museum serta membandingkan harga karcis orang dewasa dan anak-anak. Harga karcisnya murah sekali Rp. 750 untuk orang dewasa dan Rp. 250 untuk anak-anak.

Acara kemudian berlansung sambil duduk lesehan di pelataran besar bagian dalam museum. Acara dibuka dengan penjelasan dari Mbak Alzena mengenai visi dan misi Aspirasi. Lalu dilanjutkan dengan sharing dari setiap ibu yang hadir. Kebetulan yang ikutan berkumpul hanya para ibu. Para bapaknya kebagian tugas momong anak :).
Selesai sharing dilanjutkan dengan acara tanya jawab. Detil mengenai topik yang dibicarakan silahkan klik di multiplynya Mbak Dinar

Ketika acara berlangsung sebenarnya saya berharap anak-anak bisa menikmati kunjungan dibagian dalam museum bersama Abinya. Ternyata mereka tidak terlalu menikmatinya . Hanya 10 menit didalam mereka sudah bosan dan akhirnya hanya duduk dengan bosan menunggu uminya selesai acara. Begitulah homeschooling terkadang apa yang sudah kita siapkan dan fikir bisa sebagai bahan pelajaran untuk anak ternyata bagi mereka sama sekali tidak menarik. Sehingga sulit untuk berharap mereka belajar banyak dari sesuatu yang tidak mereka senangi.

Untuk info lebih kanjut mengenai ASPIRASI (Asosiasi Praktisi Pendidikan Rumah Seluruh Indonesia)silahkan kunjungi:

Website : http://aspirasipendidikanrumah.wordpress.com
Facebook :
http://www.facebook.com/pages/ASPIRASI-Asosiasi-Praktisi-Pendidikan-Rumah-Seluru\
h-Indonesia/113547530849?sid=fd19d12aa682599f302f44d2944719cd&ref=search
Mailing List : http://groups.yahoo.com/group/Home-EducationIndonesia/


Selasa, 07 Juli 2009

Melukis Di jendela

 


Terkadang Rafif dan Aisyah bosan hanya bisa melukis di kertas saja. Untuk variasi terkadang saya membebaskan mereka untuk melukis di lantai ataupun kaca jendela rumah. Tapi sebelumnya cat untuk melukisnya saya campur dengan sabun pencuci piring. Sehingga setelah selesai berkreasi hasilnya bisa dengan mudah dibersihkan. Malah sekaligus membuat mereka jadi membersihkan kaca jendela :) Hanya saja hasil lukisannya tidak bisa disimpan di folder seperti biasa.




Posted by Picasa

Kolase Bumbu Dapur

 

Ini adalah karya seni yang tak disengaja. Berawal dari Aisyah menumpahkan persediaan jintan di dapur. Akhirnya daripada sayang terbuang kita buat kolase dengan menaburkannya diatas gambar cetakan tangan yang seluruh permukaannya diolesi lem. Jadilah karya seni sekaligus peringatan bahwa tangan tidak digunakan untuk memukul.





Posted by Picasa

Keliling Dunia


 


Untuk pelajaran geografi kami menggunakan Atlas Bergambar Pertamaku terbitan Airlangga. Rafif senang bermain dengan mobil atau kapal kertasnya diatas peta tersebut. Dengan kapalnya dia bisa berlayar mengarungi samudera dan kemudian merapat disalah satu negara untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan mobilnya. Karena Rafif sudah bisa membaca jadi dia dapat membaca posisi tempat kendaraannya berada. Secara otomatis Rafif belajar geografi sambil bermain :)




Senin, 06 Juli 2009

Tahapan Anak Usia Dini Belajar Matematika


Ini gaya Rafif mengerjakan worksheet penjumlahan. Sebelum ini dia sudah mengerti konsep penjumlahan hanya saja tidak pernah mengerjakannya dalam bentuk lembar kerja. Untuk menjumlahkan sesuatu Rafif masih harus melihat gambar atau menggunakan benda nyata untuk menghitung. Dia belum dapat menjawab jika pertanyaannya simbolik seperti 2 + 3. Untuk membantu Rafif belajar menghitung dengan menggunakan gambar saya menggunakan website Adding Bricks.

Tahap anak belajar berhitung memang ada 3 tahap. Dan mereka harus melewati ketiga tahap tersebut satu demi satu.


Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Manipulative Mode
Tahap pertama adalah anak belajar menghitung secara dengan menggunakan manupulatif atau objek nyata yang dapat mereka pegang dan sentuh. Jadi untuk memudahkan anak belajar matematika kelak sediakan berbagai kesempatan bagi anak untuk menghitung benda-benda nyata sedari usia dini setidaknya umur 3 tahun. Benda-benda tersebut bisa berbentuk apa saja, permen, balok, sendok ataupun mainan mobil-mobilan. Sebelum mereka masuk ketahapan berikutnya anak-anak harus menguasai tahap berhitung dengan benda-benda manipulative.

Setelah anak menguasai menghitung dengan benda-benda nyata, anak mulai dapat menghitung gambar dari benda tersebut misalkan saja seperti yang banyak terdapat di berbagai lembar kerja ada 3 buah gambar payung lalu disebelah kanannya ada 2 buah lagi gambar payung. Lalu anak akan menjumlahkan kedua gambar tersebut sehingga menghasilkan jawaban 5 buah payung. Tapi jika anak tidak melewati tahap pertama atau tidak menguasai menghitung dengan benda-benda nyata maka bisa saja dia salah menjawab karena dia ada gambar yang tidak dia hitung atau bahkan dia hitung dua kali.

2. Mental Image Mode
Kemudian anak tidak perlu lagi melihat atau menyentuh benda-benda yang ingin dihitung. Untuk menjawab soal matematika dia hanya perlu membayangkan benda-benda tersebut di dalam kepalanya. Misalkan saja pada soal cerita ibu membeli 10 buah mangga kemudian memberi 6 buah mangga kepada adik. Berapa mangga yang masih dimiliki ibu. Anak tidak perlu lagi menghitung ataupun melihat buah mangganya. Anak hanya perlu membayangkan mangga tersebut di kepalanya untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut.

3. Abstract Mode

Tahap terakhir anak sudah dapat menyelesaikan soal-soal matematika tanpa perlu membayangkan sama sekali benda-benda yang akan dihitung. Ketika disebutkan angka 5 anak secara otomatis sudah tahu berapa itu angka 5. dengan hanya melihat simbol angka seperti 4 + 5 saja anak sudah tahu jawabannya secara otomatis.
Ketika sudah sampai pada tahap ketiga anak bisa saja kembali menghitung dengan dua tahap sebelumnnya. Tapi jika dia belum menguasai tahap 1 dan 2 maka anak akan kesulitan mengerjakan soal-soal matematika berbentuk simbol seperti pada tahap ketiga ini. Jadi jika ada anak yang kesulitan mengerjakan soal-soal matematika berbentuk simbol seperti sebagian besar soal-soal di lembar kerja sebaiknya anak diajak lagi menghitung dengan menggunakan manipulatif atau gambar dari benda-benda yang dihitung karena mungkin 2 tahap sebelumnya belum dilalui dengan baik.

Minggu, 05 Juli 2009

Field Trip - Perpustakaan Diknas Senayan




Tanggal 29 Juni lalu Rafif dan Aisyah ikutan kegiatan Holiday at Library yang diadakan oleh Reading Bugs bareng teman-teman mereka di komunitas Homeschooling Berkemas. Kegiatannnya dimulai dari pukul 9.30 sampai 15.00.

Awalnya Rafif gak mau ikutan masuk kedalam ruangan. Padahal didalam ruangan anak-anak lagi seru membuat tower dari kardus bekas kemasan vitamin. Malah Aisyah yang semangat mau ikutan padahal dia ngga saya daftarin karena dalam flyernya disebutkan kegiatannya untuk anak umur 4 tahun keatas. Setelah mendaftarkan Aisyah saya ikutan masuk keruangan untuk sambil membujuk Rafif supaya mau ikut kegiatan.


Setelah selesai bermain dengan kardus-kardus yang dijadikan lego, kegiatan selajutnya adalah story telling. Dimana anak-anak dibacakan buku cerita dan diajak berdiskusi tentang tokoh atau cerita dari buku yang dibacakan. Rafif sudah mulai enjoy dan mulai terlibat didlam aktivitas sehingga saya bisa keluar ruangan dan ngobrol ama ibu-ibu lain :)

Setelah story telling anak-anak diajarkan Brain game sama Mbak Paramitha. Mereka diajak untuk melakukan berbagai gerakan sambil berimajinasi. Misalkan saja ketika melakukan gerakan mengayuh kaki mereka disuruh membayangkan sedang dikejar anjing sehingga mengayuhnya semakin cepat atau mereka disuruh mengangkat tangan dan berusaha menggapai awan sebanyak-banyaknya.

Capek olahraga saatnya makan. Habis makan dan sholat anak-anak diajak keliling perpustakaan Diknas. Mereka boleh membaca berbagai buku anak-anak yang tersedia ataupun menonton tayangan BBC yang disediakan. Setelah itu kembali lagi masuk keruangan untuk pemutaran film. Film yang diputar adalah film yang berdasarkan buku cerita Beatrix Potter.

Setelah filmnya di putar anak-anak boleh memilih buku Beatrix Potter yang akan dibacakan. Buku-buku Betarix Potter semuanya berkisah tentang binatang. Buku-bukunya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Gramedia sedangnkan untuk versi inggris bisa dibaca online di Wowio Bukunya dibacakan langsung oleh Bu Rosie Setiawan pendiri Reading Bugs. Kalau Bu Rosie yang bacain buku jadi sama serunya dengan nonton filmnya karena Bu Rosie membacakan dengan berbagai intonasi yang menarik sambil juga berkomunikasi dan mengajak anak-anak melakukan berbagai gerakan sesuai dengan teks yang sedang dibacakan.

Tepat pukul 3 sore acara selesai setelah anak-anak menuliskan atau menggambarkan harapan mereka. Acara Holiday at Library ini akan berlangsung sampai dengan tanggal 10 Juli 2009 di perpustakaan Diknas Senayan. Untuk anak kelas 3 SD keatas juga ada kegiatan membuat mind mapping dari buku yang dibaca.




Summer Holiday

Libur telah tiba... Libur telah tiba... Hatiku gembira.... Siapa yang ga gembira kalau lagi liburan, apalagi kalau liburnya selama 11 min...