Jumat, 25 Desember 2009

Full Time Mother

Seorang teman pernah bertanya kepada saya. Apakah saya pernah bosan menjadi Full Time Mother. Jawaban adalah saya pernah bosan, bahkan bosan sekali. Rasanya hidup tidak sedinamis waktu saya kuliah atau kerja dulu. Rasanya saya seperti robot melakukan pekerjaan yang sama setiap hari. Memasak, menjaga anak, membersihkan rumah. Tapi semuanya berubah ketika suami saya melontarkan ide menyekolahkan Rafif dirumah. Awalnya saya sempat menolak. Menyekolahkan anak dirumah?? itu artinya saya tidak akan punya kegiatan diluar rumah. Padahal saya sudah tidak sabar menunggu Rafif masuk sekolah supaya saya punya kegiatan rutin diluar rumah dan punya teman-teman baru ketika mengantarkan Rafif sekolah nantinya.

Suami saya membujuk saya dengan mengatakan cuma sampai TK kok. Alasannya kasihan kalau terlalu kecil sudah harus sekolah dan berbagai macam alasan lain. Jurus terakhir yang dilancarkan suami saya adalah kata-kata berikut " Uminya kan lulusan reputable university pasti ngajarnya bisa lebih bagus :)". Untuk pertama kalinya sejak menikah saya merasa bahagia dengan status sarjana saya karena selama ini terkadang timbul pikiran untuk apa saya kuliah jika hanya menjadi ibu rumah tangga.

Awal Januari 2006. Tahun baru semangat baru. Saya memulai program sekolah rumah untuk Rafif ketika umurnya hampir 2 tahun. Saya mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan pendidikan anak dan homeschooling. Mulai dari baca buku, baca artikel-artikel di internet sampai dengan mengikuti berbagai seminar atau pelatihan pendidikan anak diberbagai kesempatan. Hidup saya kembali berwarna. Saya seperti anak ABG yang baru lulus SMA dan menikmati masa awal kuliah.

Lewat internet pula saya menemukan alamat rumah Bu Yayah Komariah pendiri Berkemas. Saya datang kerumahnya dan berniat mendaftarkan Rafif masuk Berkemas. Awalnya Bu Yayah menolak karena belum ada anak usia playgroup yang mendaftar. Hanya saja saya berkeras dan menyakinkan Bu Yayah bahwa saya tidak akan merepotkan Bu Yayah dengan urusan pengajaran Rafif. Saya akan mengajar sendiri. Sekarang saya dan bu Yayah bersahabat lewat bu Yayah saya semakin banyak mendapatkan ilmu mengenai mendidik anak. Saya diajak beliau ke setiap acara parenting, dikenalkan dengan para pendidik seperti Neno Warisman dan Erry Soekresno.

Sekarang kebosanan menjadi ibu rumah tangga sudah menguap. Saya menganggap ini sebuah karir juga dan saya berusaha profesional didalam mengelola rumah dan anak-anak saya. Saya masih terus belajar supaya jenjang karir saya semakin tinggi walupun tidak ada saingan sama sekali. Dulu saya bosan karena tidak menghargai profesi saya. Dan hanya bekerja seadanya saja.

Walaupun saya tidak menghasilkan tambahan uang untuk rumah tangga seperti ibu-ibu pekerja lainnya tapi saya yakin saya menghemat pengeluaran dalam jumlah yang cukup besar.
Dengan menjadi full time mother dan homeschooling ini yang bisa kami hemat :
- Biaya Transport dan makan siang saya ke kantor
- Biaya Sekolah, Transport, Seragam dan makan siang semua anak
- Biaya les matematika, membaca, cooking class dan bahasa inggris untuk semua anak

Saya tidak tahu berapa nilai dari semua biaya tersebut. Yang pasti kedekatan saya dengan anak-anak tak ternilai: Priceless.


Matikan Suara TV Ketika Iklan

Matikan suara TV ketika iklan. Itu yang kami lakukan ketika menonton TV. Ide ini saya dapatkan dari buku Mendampingi Anak Menonton TV oleh Milton Chan. Dalam bukunya Milton Chan menulis bahawa biasanya orang sangat kesal jika terus menerus didatangi salesman, tapi anehnya orang membiarkan salesman yang berupa iklan di TV untuk masuk kerumahnya setiap saat.

Merasakan kebenaran ucapan Milton Chan membuat saya menekan tombol mute ketika iklan di TV tiba. Apalagi ketika film anak-anak diputar biasanya iklan-iklan penuh berisi makanan dan mainan anak. Ini tentu secara tidak langsung membuat anak menjadi konsumtif apalagi kalau yang di iklankan makanan yang tidak sehat tentu akan mempunyai dampak yang lebih buruk lagi. Sebagian besar iklan-iklan tersebut dikemas dengan menarik sehingga anak pasti akan tergiur. Dengan mematikan suaranya makan iklan akan kehilangan sebagian kekuatannya dalam menyihir anak untuk membeli produknya.

Satu lagi dampak positif dengan dimatikan suara TV adalah anak jadi melakukan kegiatan lain. Jika tidak dimatikan mata Rafif dan Aisyah akan terus terpaku didepan layar. Ketika suaranya tidak ada, mereka mengobrol atau melakukan hal lain selain menatap layar kaca. Akhirnya jam menonton TV juga berkurang karena mereka tidak menonton iklan.

Awalnya saya yang harus selalu mematikan suaranya. Sekarang Rafif atau Aisyah sudah tahu ketika iklan mereka tinggal menekan tombol mute. Sedangkan Rafif sudah tahu bahwa tidak semua iklan itu benar adanya. Sejak melihat iklan Kidzania yang menggambarkan seorang anak naik mobil pemadam kebakaran betulan, padahal ketika di Kidzania dia melihat yang ada hanya mobil pemadam kebakaran kecil. Jadi sekarang ketika melihat tag line sebuah iklan "enaknya tak ada habisnya" dia langsung komentar "kemarin Rafif makan bisa abis kok" :)


Kamis, 24 Desember 2009

Pelajaran Agama Islam

Adakah mata pelajaran agama dalam homeschooling kami? Jawabannya adalah tidak. Bagi saya agama bukan suatu mata pelajaran yang diajarkan hanya pada waktu tertentu. Bagi saya Islam adalah panduan hidup yang mengatur manusia setiap detiknya bukan hanya 2 jam dalam seminggu seperti waktu saya sekolah dulu. Saya ingin islam menyatu dalam hidup kami sekeluarga.

Saya mencoba selalu menghubungkan berbagai aspek kehidupan dengan Allah SWT. Ketika mereka mendapat makanan atau hadiah saya bilang Alhamdulillah Allah kasih kalian hadiah. Atau jika mereka menginkan sesuatu saya menganjurkan agar mereka memintanya kepada Allah yang Maha Pemberi. Ada poster yang bagus sekali yang dibuat oleh seorang homeschooling mom yang mengingatkan anak mengenai waktu-waktu yang terbaik agar doa dikabulkan. Posternya bisa dilihat disini.

Doa-doa sederhana dihafalkan bersamaan dengan kegiatan yang dilakukan. Misalkan ketika makan baca doa makan, mau masuk kamar mandi baca doa masuk kamar mandi. Dirumah kami yang di Jakarta dibeberapa tempat saya tempel poster berisi doa-doa pendek untuk anak. Misalkan di depan pintu kamar mandi. Karena sering mendengar doanya akhirnya Rafif dan Aisyah bisa menghafal sendiri doa tersebut.

Untuk Shalat juga saya mengajarkannya ketika saya sendiri shalat saya mengajak anak-anak untuk ikut Shalat. Sekarang Rafif dan Aisyah sudah hafal semua gerakan Sholat. Hanya bacaannya mereka belum hafal.

Sejarah Islam juga bisa dipelajari melalui buku cerita yang banyak sekali beredar di toko buku. Saat ini kami sedang membaca buku 99 Kisah Menakjubkan dari Alquran. Setiap malam sebelum tidur saya membacakan 1 atau 2 kisah dari buku tersebut. Mudah-mudahan ketika kami tinggal di Arab nanti kami bisa berziarah ketempat-tempat bersejarah bagi umat Islam yang selama ini hanya bisa ditemui melalui ceritanya saja.

Harapan saya sederhana agar anak-anak bisa merasakan Indahnya Islam dimana Rukun Islam, Rukun Iman dan pelajaran Islam lain yang pernah saya pelajari disekolah tidak hanya menjadi teori yang hanya perlu diingat ketika ujian tiba. Saya ingin anak-anak merasa Allah selalu bersama mereka. Amin.


Senin, 21 Desember 2009

Everyday is Math Day

Terinspirasi oleh Robinson Curriculum, saat ini saya menerapkan pelajaran matematika untuk Rafif setiap hari. Jika dulu pelajaran yang diberikan berbeda setiap harinya misalkan Senin untuk Science lalu Selasa untuk Reading dan seterusnya. Bedanya dengan Robinson Curriculum (RC) adalah jika RC menggunakan buku panduan Saxon Math karena belum punya saya menggunakan buku text yang sudah ada saja dari Singapore Math.

Inti dari Robinson Curriculum adalah pelajaran yg utama hanya matematika, menulis dan membaca. Untuk mata pelajaran lain seperti sejarah , sains dan sebagainya dipelajari diluar jam belajar utama apabila anak tertarik akan topik tersebut. Anak akan mempelajari sains, kimia dan biologi secara detil ketika dia sudah menyelesaikan semua soal di Saxon math yaitu sampai dengan pembahasan Calculus. Alasannya keahlian matematika akan sangat membantu ketika anak harus belajar sendiri fisika, kimia dan biologi.

Selain itu dalam RC tidak ada guru khusus. Anak belajar secara mandiri. Setiap hari selama 6 hari dalam seminggu anak akan mengerjakan 30 soal dari Saxon Math, menulis satu essay tentang topik apa saja dan sisa waktunya digunakan untuk membaca buku apa saja. Jika ada yang salah baru mereka mengulang kembali soal tersebut dan menjelaskan kepang tua bagaimana cara mereka mengerjakannya.

Hal ini yang saya coba terapkan untuk Rafif. Setiap hari dia saya minta mengerjakan 1 lembar work sheet dari Singapore Math . Waktunya kapan saja bisa pagi, siang atau malam.Saya hanya menunjukkan halaman yang harus dia kerjakan lalu saya tinggal dan saya biarkan mengerjakannya sendiri. Awalnya dia gak mau dan mengelak untuk mengerjakannya. Tapi setelah beberapa hari mengerjakannya dia menjadi terbiasa. Setiap hari dia menggambil sendiri worksheetnya dan mengerjakannya tanpa bantuan saya termasuk hari libur. Setelah selesai dia akan memperlihatkan hasil kerjanya lalu saya akan memeriksa dan memberitahukan letak kesalahannya.

Saya sangat gembira mengetahui fakta bahwa sebenarnya anak bisa mengajari diri mereka sendiri matematika karena saya dulu lemah dalam matematika. Bagaimana mungkin saya bisa mengajari anak saya matematika ketika dia sudah duduk di tingkat lanjutan. Dengan mencoba mengerjakan sendiri tanpa diberitahu caranya terlebih dahulu membuat anak bisa berfikir. Rafif juga lebih santai mengerjakannya sendiri karena jika ada saya yg mendampingi biasanya mulut saya langsung "gatal" untuk mengomentari setiap kesalahan yang dia buat. Sering kali dia akhirnya menolak untuk melanjutkan. Sekarang dia berhenti melanjutkan ketika memang soalnya sudah habis. Urusan salah belakangan baru di perbaiki.

Inilah asyiknya HS dengan metode Eclectic bisa comot sana comot sini. Lalu diramu sesuai dengan keadaan.

Kamis, 17 Desember 2009

Minggu Seru



Nature Walk kami hari minggu yang lalu berakhir di sebuah TK di depan TVRI Banda Aceh. Karena hari Minggu tidak ada anak-anak yang bersekolah, jadi Rafif dan Aisyah bisa bermain sepuasnya. Beberapa waktu lalu di Jakarta kami punya jadwal rutin bermain di TK Tetum satu minggu sekali. Karena program Flat Stanley yang di selenggarakan Mbak Endah  di TK Tetum sudah habis kami tidak pernah lagi punya jadwal main ke TK. Kesempatan bermain di TK menjadi selalu menyenangkan apalagi kalo mainannya banyak. Sama asyiknnya dengan pergi ke TimeZone. Pulangnya Aisyah sudah terlalu lelah dan minta digendong. Sambil menggendong Aisyah, Abinya mengambil rute yang berbeda ketika pulang. Jadilah semacam perlombaan siapa yang lebih dulu sampai. Wah pokoknya Minggu seru yang murah meriah.






Posted by Picasa

Rabu, 16 Desember 2009

Aisyah Belajar Membaca


Aisyah mempunyai kecenderungan yang berbeda dalam hal menerima informasi baru dibandingkan dengan Rafif. Jika Rafif lebih cepat menerima informasi apabila informasi itu berbentuk gambar maka Aisyah akan lebih mudah menerimanya jika melalui gerakan tubuh dan demonstrasi. Dengan kata lain Rafif memiliki tipe belajar Visual sedangkan Aisyah, Kinestetik.

Rafif belajar membaca hanya dengan menonton VCD belajar membaca  metode cantol Raudhoh. Saya memutarkan VCD itu untuk Rafif setiap hari dan dalam jangka waktu 1,5 bulan Rafif sudah dapat membaca buku cerita anak yang memuat beberapa kalimat sederhana. Aisyah perlu cara yang lebih kreatif untuk belajar membaca daripada hanya sekedar menonton. Karena Aisyah memiliki kecenderungan kinestetik maka belajarnya pun harus sambil melakukan aktivitas.

Berikut ini beberapa hal yang saya coba untuk mengajari Aisyah abjad :
1. Belajar dengan komputer
Saya menggunakan program word lalu menset hurufnya menjadi ukuran yang paling besar. Lalu saya biarkan Aisyah mengetik huruf yang diinginkannya. Sambil Aisyah mengetik saya atau Rafif akan memberitahukan nama huruf yang diketikkan tersebut.

2. Belajar dengan playdough
Sambil bermain playdough bersama-sama saya akn membentuk huruf dari lilin mainan tersebut dan mengajari Aisyah membaca dengan huruf-huruf tersebut

3. Belajar sambil jalan-jalan
Sambil jalan-jalan pagi biasa saya akan menunjukkan pada Aisyah nama jalan, nama toko ataupun teks lain yang kami jumpai di sepanjang jalan. Atau bersama-sama mencari huruf tertentu.

4. Belajar dengan huruf magnet
Terkadang saya dan Aisyah berpura-pura menjadikan huruf magnet mainan yang kami punya menjadi boneka yang bisa berbicara.
Saya : ( sambil memegang huruf A) " Assalamualaikum nama saya A , nama kamu siapa?" (kemudian saya memberikan huruf B kepada Aisyah)
Aisyah : "nama saya...( agak kebingungan, lalu saya bisikkan cepat-cepat B)....B"
Saya     : " Oh B, kita main kerumah C yuk! Nanti disana bisa ketemu dengan D dan E"
Percakapan terus berlanjut sampai Aisyah bosan bermain. Jika saya tidak ikut bermain Aisyah main berdua dengan Rafif.

Ada lagi ide kegiatan belajar abjad yang saya baca di Universal Preschool. Nama kegiatannya Active Alphabet. Dalam Active Alphabet anak diminta melakukan gerakan sesuai dengan abjad yang ditunjukkan misalkan Angguk kepala untuk huruf A atau Loncat setiap mendapatkan huruf L. Detil lengkap cara bermainnya bisa dilihat disini.

Hal yang patut diingat ketika ingin mengajarkan anak membaca adalah membuat anak cinta akan buku dan tulisan. Caranya adalah dengan membacakan buku kepada anak setiap hari. 20 Menit setidaknya setiap hari. Akan mudah bagi anak belajar membaca apabila dia sudah sering dibacakan buku sebelumnya. Karena dia mengerti apa yang dia baca. Bukan hanya sekedar membunyikan huruf-huruf tanpa mengerti makna apa yang terkandung dalam rangkaian huruf-huruf tersebut. Belajar membacapun jadi lebih mudah.

Senin, 14 Desember 2009

Abangku Guruku


Dalam Homeschooling yang menjadi pengajar bisa siapa saja, tidak perlu guru dengan sertifikasi khusus. Anak berumur 5 tahun juga bisa menjadi guru. Foto diatas adalah foto Rafif yang sedang mengajarkan Aisyah menggunakan laptop sekaligus belajar bahasa Inggris. Guru mengajarnya bisa santai sambil angkat kaki segala :) . Selain mengajarkan cara menggunakan Laptop , Rafif juga mengajarkan banyak hal kepada Aisyah dari mulai abjad sampai dengan cara membuka tutup botol.

Murid Baru - Abdullah Afkar


Tanggal 26 Sebtember saya punya murid baru di homeschooling kami. Yaitu adik kecil Rafif dan Aisyah yang lahir melalui operasi Caesar sekitar 2 bulan yang lalu. Namanya Abdullah Afkar. Waktu lahir beratnya 3,3 kg sekarang sudah sekitar 6 kg. Rafif senang sekali punya adik lagi karena adiknya laki-laki sesuai dengan keinginannya. Alhamdulillah syukur kepada Allah yang telah menambah jumlah anggota keluarga kami sehingga sekolah kami tambah ramai :)

Posted by Picasa

Sabtu, 12 Desember 2009

Taman Sari Banda Aceh



Taman Sari di Banda Aceh adalah tempat salah satu tempat favorite Rafif dan Aisyah jika kami lagi pulang kampung ke Aceh. Taman Sari menjadi tempat favorite karena di area tersebut disediakan berbagai permainan untuk anak-anak. Dari mulai ayunan, perosoton setinggi 10 meter, hingga panjat dinding. Semuanya disediakan gratis untuk anak. Selain permainan gratis, ada juga permainan yang harus bayar seperti odong-odong di Jakarta, mancing ikan dan mobil-mobilan. Hanya saja disini kita harus membayar mahal. Jika di Jakarta sekali naik odong-odong cuma lima ratus, di Taman Sari bayarnya lima ribu untuk satu lagu.

Seperti halnya nature walk kegiatan di taman bermain juga memberikan banyak manfaat. Berikut komentar suami saya mengenai manfaat yang dia rasakan untuk Rafif dan Aisyah :

- fun aja, anak bisa senang.. bukannkah tugas utamanya bermain (baca: belajar) ????
- percaya diri. Aku tau anakku pemalu bgt, ky bapaknya. Tapi kemarin dia manjat dinding. Susah dan sedikit menantang memang, tapi dia maju terus pantang mundur.. tiba2, rasa percaya dirinya muncul. Oya, dia naik pelosotan yg tinggi bgt (sekitar 10mtr) trus melucur kebawah, aku aja kalo disuruh naek ogah krn ngeri. Tapi anakku dgn gagahnya naik dan meluncur.. luar biasa menurutku. Trus dia ngajak adiknya lagi sambil bilang..."nga apa2 Syah.. santai aja".
- Menurutku ada hubungan dengan perkembangan motorik halus dan kasar. Yang ini aku nga ngerti copy paste buku sih.. hehehehe... anakku jadi berubah setelah naik itu... sinarnya terang banget.. hehehehe



Posted by Picasa

Kamis, 10 Desember 2009

Read Aloud Handbook - Jim Trelease

Rasanya saya ingin langsung loncat kegirangan ketika melihat buku ini bertengger dengan manis disalah satu rak Toko Buku Leksika, Lenteng Agung. Karena sudah lama saya ingin membaca buku ini. Read Aloud Handbook menjadi salah buku satu buku yang banyak di rekomendasikan oleh para homeschooler luar negeri. Selama ini saya hanya berharap agar buku ini bisa diterjemahkan dan beredar di Indonesia. Alhamdulillah karya Jim Trelease ini akhirnya diterbitkan oleh Mizan.

Buku ini memberikan satu formula sederhana untuk mencerdaskan anak sejak dini yaitu dengan cara membacakan buku kepada anak. Dengan dibacakan buku maka kosa kata anak akan bertambah dengan pesat. Satu buku cerita anak memuat lebih banyak kata baru yang tidak kita gunakan dalam percakapan sehari-hari. Buku juga memuat berbagai topik ilmu pengetahuan untuk anak.


Buku ini membuat saya kembali melakukan suatu hal yang sudah berhenti saya lakukan yaitu membacakan buku untuk Rafif. Setelah Rafif bisa membaca saya berhenti membacakan buku untuknya. Karena ketika Rafif sudah pintar membaca saya merasa tugas saya selesai. Saya tidak ingin akhirnya Rafif malas membaca karena sudah ada saya yang terus membacakan buku untuknya. Ternyata membacakan buku buat anak tidak berarti membuat anak malas atau tidaktertarik lagi dengan membaca. Membacakan buku buat anak layaknya kita beriklan terus menerus kepada anak mengenai asyiknya membaca buku. Dalam buku Read Aloud Handbook dicontohkan restoran cepat saji Mc Donald sudah sangat terkenal dan banyak orang yang sangat menyukai berbagai pilihan burger yang disediakan direstoran tersebut. Tapi ini tidak membuat Mc Donald berhenti beriklan. Setiap tahun Mc Donald menghabiskan dana yang sangat besar untuk iklan. Mereka tidak ingin orang lupa dengan kelezatan burger mereka. Demikian juga halnya dengan buku, kita harus terus mengingatkan kelezatan buku kepada anak dengan cara terus membacakan buku kepada mereka walaupun mereka sudah bisa membaca.

Alasan lain mengapa anak tetap terus dibacakan buku menurut Jim Trelease adalah dengan dibacakan buku membuat anak bisa menikmati buku yang lebih tebal, lebih berbobot dengan jumlah kata juga yang lebih banyak. Kemampuan anak mendengar sudah terbentuk sejak anak masih dalam kandungan sehingga anak lebih bisa mencerna maksud daripada suatu kata ketika ia mendengarkan kata tersebut dibandingkan ketika dia melihat dan membaca sendiri kata tersebut. Buku-buku yang kami beli sekarang tidak lagi sekedar buku anak-anak bergambar yang hanya terdiri dari beberapa lembar. Sejak membaca Read Aloud Handbook saya mulai membacakan buku sejenis novel dengan gambar yang sedikit seperti Charlie and Chocolate Factory atau Kisah Menakjubkan Dalam Alquran, dan ternyata Rafif dan Aisyah bisa menikmatinya.

Selain kedua hal diatas dalam buku Read Aloud Handbook juga diberikan panduan cara membacakan buku untuk anak, jenis buku yang sesuai untuk setiap usia anak, cerita dari orang tua yang sudah menerapkan read aloud untuk anaknya dan pelajaran yang bisa diambil dari oprah, Harry Potter dan internet.

Buku ini sangat layak dibaca oleh para homeschooler dimana kecintaan akan buku sangat menunjang keberhasilan anak belajar secara mandiri.

Rabu, 09 Desember 2009

Robot Rafif

 

Diatas adalah foto hasil karya Rafif dengan legonya. Ketika saya sedang mengupload foto ini ke blog, Rafif berinisiatif untuk menulis sedikit cerita tentang robot yang dia buat. Berikut ini hasil ketikannya :

Robot perang, robot itu merupakan robot terbesar di dunia dan hebat dalam perang tapi robot itu juga merupakan robot pembersih dan cat nya terbagus didunia juga robot itu dapat berubah menjadi mobil dan pesawat terbagus didunia. Matanya itu roda, rodanya untuk mengeluarkan matanya, caranya bannya dicopotin. tapi robot merupakan robot terbaik didunia dan bisa berubah menjadi robot lain


Masih berantakan memang kata-katanya. Tapi ini awal yang bagus agar dia mau menuangkan ide-idenya dengan menulis. Semakin sering dia menulis saya yakin tulisannya akan semakin bagus.





Posted by Picasa

Senin, 07 Desember 2009

Tuxpaint - Software Gambar Untuk Anak

Salah satu keuntungan tergabung dalam milis homeschooling adalah mendapatkan informasi menarik mengenai situs web atau software yang bagus untuk anak. Tuxpaint salah satu software yang infonya saya dapatkan dari milis sekolah rumah. Tuxpaint adalah software gambar yang dirancang untuk anak usia 3 - 12 tahun. Software ini bisa didownload gratis www.tuxpaint.org. Software tersebut dilengkapi dengan berbagai tool yang menarik seperti paint brush, untuk mengetikkan text, aneka garis dan bentuk serta efek khusus yang membuat anak bisa bebas mengolah lembar putih kosong menjadi berbagai gambar. Selain itu kita juga bisa menambahkan text digambar tersebut. Saya jadi terfikir untuk membuat buku cerita sederhana dengan menggunakan tuxpaint. Pertama buat gambarnya lalu ketik teks cerita dibawahnya kemudian di print jadi deh buku.

Sebelumnya kami biasa menggunakan microsoft paint, tetapi Tuxpaint ini lebih mudah digunakan, lebih kids friendly dan fiturnya lebih banyak. Selain gratis yang paling membedakan Microsoft paint dengan Tuxpaint adalah di Tuxpaint ada tool stamp. Ada berbagai pilihan gambar yang bisa di stempel dan lucunya ketika di stempel gambar tersebut mengeluarkan bunyi yang sesuai dengan gambarnya. Stamp ini harus di download terpisah dari software utamanya tapi tetap disediakan gratis.


Komentar Rafif tentang Tuxpaint :
Menyenangkan karena ada kertas origami( background gambar) yang sangat bagus. Rafif bisa mewarnai dan menggambar.





Jumat, 04 Desember 2009

Nature Walk

Alhamdulillah, pulang ke aceh artinya kembali lagi menghirup udara segar. Sekarang setiap pagi kami punya rutinitas jalan-jalan pagi. Komplek perumahan Busyik ( kakek ) Rafif dan Aisyah letaknya dibagian atas kota Banda Aceh didekat kaki bukit Barisan sehingga udaranya sangat sejuk di pagi hari. Mobil-mobil juga tidak banyak yang lewat apalagi jika dibandingkan dengan perumahan padat penduduk di Jakarta tempat kami tinggal. Tidak hanya udara segar yang bisa didapatkan anak-anak ketika jalan pagi tapi juga berbagai pelajaran lain.

Aisyah bisa belajar angka melalui nomer-nomer rumah atau plat kendaraan yang terparkir. Belajar membaca melalui nama-nama jalan ataupun tulisan yang berada disepanjang jalan. Belajar warna dari berbagai macam bunga yang tumbuh di sepanjang jalan dan halaman rumah. Belajar aneka jenis tanaman tapi kalau yang ini saya juga sebenarnya masih harus belajar banyak :). Belajar mendengarkan aneka macam suara. Belajar merasakan berbagai tekstur dengan menyentuh aneka jenis tanaman.



Tadi Aisyah tertarik sekali dengan kupu-kupu. Selama ini dia hanya melihat kupu-kupu di buku. Ada banyak seklai jenis kupu-kupu yang tadi kami temui. Bahkan ada satu yang cukup besar berwarna hitam serta corak ungu yang sedang hinggap cukup lama dipagar. Akhirnya Aisyah berhenti cukup lama memandangi kupu-kupu tersebut. Dia mengamati dengan seksama sayap kupu-kupu yang mengepak dengan pelan membuka tutup. Observasi kupu-kupu.

Sepanjang jalan Anak-anak juga senang bisa berlari, loncat, jalan mundur, naik turun tanjakan. sampai akhirnya Aisyah capek dan minta gendong. Saya terpaksa mengambil alih mengendong Afkar sementara abinya mengendong Aisyah. Syukur rumah Busyik hanya tinggal beberapa ratus meter lagi.

" Mi, tadi asyik yah jalan-jalan liat daun !" komentar Aisyah ketika kami tiba dirumah. alhamdulillah bukan hanya berbagai pelajaran yang kami dapatkan tapi juga kegembiraan anak-anak.


Lebih banyak lagi tentang nature walk bisa dilihat disini atau google dengan kata kunci nature walk.

Kamis, 03 Desember 2009

Belajar Dengan Bertanya

Ada satu workshop menarik mengenai belajar Sains untuk anak yang pernah saya ikuti sekitar 2 tahun lalu. Workshop tersebut diselenggarakan LMPI dikawasan Utan Kayu dengan pembicara Buchori Nasution. Workshop ini mengambil tema pengajaran sains untuk anak usia dini. Tapi yang membedakannya adalah disini kita ditunjukkan satu fakta penting dalam belajar sains. Sebelumnya belajar sains bagi saya identik dengan menghafal berbagai fakta serta melakukan serangkaian eksperimen.

Faktanya anak belajar banyak dengan cara bertanya. Semakin banyak pertanyaan yang dia ajukan maka semakin banyak yang ia pelajari. Hmmm saya teringat masa-masa saya disekolah dulu biasanya murid jarang sekali bertanya malah harus banyak menjawab pertanyaan-pertanyaan guru. Kalaupun ada kesempatan bertanya malah biasanya semua murid tidak ada yang bertanya. Rasanya bertanya bukan budaya kami waktu itu.

Workshop tersebut juga menekankan pentingnya guru atau orang tua untuk mendorong anak agar aktif bertanya serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Rasa ingin tahu yang tinggi sebenarnya sudah dibekali oleh Allah SWT kepada setiap anak. Terbukti pada anak kecil yang biasa ingin mencoba dan bertanya mengenai berbagai hal. Tapi biasanya rasa ini semakin memudar seiring dengan usia anak. Bisa dikarenakan pertanyaan-pertanyaannya banyak yang tidak mendapatkan respon atau jawaban sehingga akhirnya si anak menjadi malas kembali bertanya.

Dalam Workshop tersebut juga ada permainan untuk mendorong anak membuat pertanyaan sebanyak-banyaknya. Cara bermainnya adalah orang tua memasukkan sebuah benda kedalam kantung kertas lalu anak akan menganjukan berbagai pertanyaan mengenai benda tersebut yang akan diajawab orang tua dengan jawaban ya atau tidak. Permainan berhenti ketika anak dapat menjawab dengan benar benda apa yang ada dalam kertas melalui pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan.

Contoh permainan lain yang pernah saya tonton pada salah satu tayangan Super Nanny adalah sebagai berikut:
- Semua anggota keluarga duduk membentuk lingkaran sehingga mereka bisa melihat satu sama lain. Lalu didahi setiap orang dilengketkan selembar kertas post it yang berisi tulisan nama binatang seperti kucing monyet dan lain-lain. Setiap orang harus menebak tulisan apa yang ada didahinya dengan mengajukan berbagai pertanyaan kepada anggota keluarga yang lain seperti apakah saya berbulu? atau apakah saya berkaki empat? Sampai mereka bisa menjawab dengan benar tulisan apa yang ada pada post it yang menempel didahi mereka.

Selain binatang topik lain juga bisa dimainkan misalkan saja angka, makanan, tanaman dan sebagainya.


Poin penting lain yang saya dapatkan dari workshop tersebut adalah anak pintar tidak hanya dibuktikan dari kemampuannya menjawab berbagai pertanyaan tetapi juga dari kemampuannya mencari jalan ia agar dapat menyelesaikan persoalannya.

Tetapi pada praktek sehari-harinya memang susah menghilangkan apa yang sudah mendarah daging. Saya sering lebih banyak bertanya pada anak untuk mengetes kemampuannya daripada merangsang dia untuk terus banyak bertanya. Mudah-mudahan catatan kecil di blog ini bisa menjadi pengingat saya agar merangsang anak-anak untuk terus punya rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu merupkan modal awal bagi seorang ilmuwan.


Rabu, 02 Desember 2009

Pindah

Sejak tanggal 28 November 2009 kami sekeluarga pindah dari kota Jakarta yang padat. Untuk sementara ini kami tinggal di Banda Aceh selama beberapa bulan untuk kemudian bermukim di Arab Saudi. Alhamdulillah sekali lagi saya merasakan keuntungan dari Homeschooling. Saya tidak perlu repot-repot memikirkan sekolah mana yang mau menerima siswa hanya untuk beberapa bulan saja selama kami di aceh. Selain itu juga saya tidak perlu pusing memikirkan dimana anak-anak kami bersekolah di Arab Saudi nanti. Ketika kami pindah saya hanya perlu memindahkan hard disk komputer yang berisi berbagai materi belajar serta buku-buku Rafif dan Aisyah.

Hanya saja kami tidak bisa membawa semua prakarya yang telah dibuat. Tapi dengan camera digital semua hasil karya Rafif dan Aisyah bisa direkam untuk dijadikan kenangan. Selain itu barang lain yang penting untuk dibawa adalah printer. Printer kami sudah dilengkapi dengan tinta infus yaitu tinta tambahan yang bisa ditambahkan dengan cara di suntik pada botol-botol yang dipasang disamping printer itu sendiri. Dengan tinta infus kami bisa mencetak buku-buku serta worksheet sampai dengan beratus-ratus lembar dangan hanya menghabiskan sedikit tinta. ini tentu saja sangat menghemat pengeluaran untuk tinta karena intensitas kami menggunakan printer sangat tinggi.


Jumat, 20 November 2009

Learning All The Time

Ketika hendak melahirkan anak saya yang ketiga saya berfikir untuk meliburkan Rafif dan Aisyah dari kegiatan belajar. Hal ini saya lakukan karena saya tidak ingin proses pemulihan saya paska operasi terganggu karena saya sibuk menyiapkan bahan-bahan pelajaran untuk mereka. Selain itu saya juga ingin menghindari stress yang akan menghambat proses menyusui bayi. Toh tidak apa-apa kalau anak-anak libur 3 bulan. Setelah itu Insya Allah Rafif akan bisa meneruskan pelajarannya yang tertinggal.


Tapi kenyataannya yang libur itu cuma saya sebagai pengajar anak-anak. Rafif dan Aisyah tetap terus belajar tanpa perlu pengarahan ataupun bahan-bahan pelajaran dari ibunya. Mereka masih terus belajar banyak hal dari buku-buku yang dibacakan oleh abinya sebelum tidur, dari berbagai pertanyaan yang mereka lontarkan setiap hari, dari kegiatan bermain mereka dan dari interaksi mereka dengan lingkungan sekitar.

Kegiatan sehari-hari sebenarnya merupakan sarana pembelajaran yang luar biasa banyak untuk anak usia dini. Contohnya kemampuan mengeja Rafif didapatkan dari kegemarannya bermain sms. Agar pesannya bisa dimengerti orang Rafif harus berusaha supaya dia bisa menuliskan dengan benar. Untuk lebih membantu kami menggunakan program chat melalui bluetooth handphone BLUEEEE agar Rafif bisa terus saling mengirimkan pesan tanpa harus mengeluarkan biaya untuk sms.

Interaksi dengan tantenya seorang arsitek yang kebetulan sedang menginap dirumah kami juga membuat Rafif belajar bagaimana proses mendesain rumah dan belajar menggunakan program Autocad. Sesuatu yang tidak mungkin dipelajari dari saya. Oleh karena itu saya merasa tidak ada kata libur sebenarnya. Selama anak memiliki kesempatan untuk melakukan banyak hal dalam kehidupan sehari-hari, anak akan terus belajar walaupun tidak ada satu orang dewasapun yang menyuruh mereka untuk belajar.

Rabu, 18 November 2009

Terima Kasih Buat Semua Pembaca Daramaina.com

Postingan terakhir saya saya tanggal 17 Juli 2009 sekarang sudah akhir tanggal 18 November 2009 itu artinya sudah 4 bulan saya vakum ngeblog. Gairah menulis saya sempet berhenti karena kandungan yang makin membesar lalu punya bayi ditambah lagi dengan rencana kepindahan kami sekeluarga ke Arab Saudi.

Tapi membaca berbagai komentar yang ditinggalkan di blog ini membuat saya merasa dibutuhkan. Membuat gairah menulis saya besar kembali. Terima kasih buat semua yang sudah berkenan membaca blog saya ini. Insya Allah saya akan kembali menulis. Walaupun saya berhenti menulis bukan berarti proses homeschooling dirumah kami berhenti. Keinginan belajar anak-anak tidak pernah padam walaupun mungkin belajar menurut mereka tidak sama dengan kriteria belajar menurut kita.




Jumat, 17 Juli 2009

Belajar Membaca Dalam Bahasa Inggris

Setelah selesai dengan urusan membaca dalam bahasa Indonesia sekarang Rafif mulai bergelut dalam usahanya membaca dalam bahasa Inggris. Lebih sulit memang jika dibandingkan membaca dalam bahasa Indonesia. Sama seperti ketika belajar bahasa Indonesia kali ini saya juga menggunkan alat bantu visual. Karena Rafif akan lebih cepat menguasai sesuatu apabila dia bisa melihatnya.

Untuk belajar bahasa Indonesia dulu saya menggunakan film animasi dari metode cantol Raudhoh. Hampir setiap hari dia menonton film yang berisikan nyanyian "para suku kata " seperti ba, bi, bu, be, bo.

Untuk belajar membaca dalam bahasa Inggris situs Starfall yang jadi andalan. Situs ini berisikan berbagai animasi menarik untuk belajar phonics. Ada 2 metode untuk membantu anak belajar membaca dalam bahasa Inggris yaitu Whole Language Approach dan Phonic. Silahkan klik disini untuk penjelasan lebih lanjut mengenai kedua metode.

Sebelum ini Rafif sudah bisa membaca beberapa kata sederhana dalam bahasa inggris seperti cat, house, girl dan sebagainya karena dia masih ingat cara membaca kata tersebut ketika dibacakan sebelumnya. Jadi dia belajar membaca dengan memorization atau metode Whole Language Approach. Tapi untuk kata-kata yang belum pernah dia dengar dia tidak bisa membacanya. Selain itu untuk kata-kata yang dia ingat cara membacanya juga belum tentu semua bisa dai tulis kembali seperti girl tau house. Karena dia tidak pernah mengeja kata itu sebelumnya. Dia hanya mengingat cara kata itu dibacakan.

Oleh karena itu saya mulai mengajarkan metode phonic untuk Rafif yaitu belajar membaca secara di eja. Misalkan girl itu terdiri dari g-i-r-l. Dalam metode phonic bunyi huruf tidak selalu sama dengan nama hurufnya. Bagaimana bunyi setiap huruf bisa didengar melalui Starfall. Untuk latihan membaca dan menulis dengan metode phonic saya menggunakan worksheet dari http://www.progressivephonics.com/~suzettew/ yang bisa didownload setelah kita mendaftar sebagai member secara cuma-cuma.




Buku Science Primary

Kemarin kami berkunjung untuk kedua kalinya ke toko buku Mentari Cipete Raya ( 021-6870 7022). Rencananya mau beli buku Science untuk tingkat primary 1. Selama ini kami belajar science tidak menggunakan buku teks melainkan hanya melalui kehidupan sehari atau berbagai percobaan sains untuk anak usia dini. Untuk memastikan topik apa yang seharusnya dipelajari Rafif di tingkat primary 1, saya butuh buku teks sebagai panduan belajar. Sehingga tidak ada topik yang terlewat untuk dipelajari.


Berdasarkan rekomendasi dari Mbak Ines Setiawan buku yang direncanakan akan dibeli adalah terbitan Marshall Cavendish seri My Pals are Here. Karena buku terbitan Singapore ini ditujukan kepada stident yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua sehingga pembahasannya lebih jelas dan menggunakan bahasa Inggris yang sederhana. Dibandingkan dengan buku terbitan dari Inggris langsung yang "kering" akan penjelasan.

Tetapi ketika melihat isinya ternyata semua topik yang tercakup pada buku untuk Primary 1 sudah pernah kami bahas sebelumnya dan saya yakin Rafif sudah menguasainya. Dia pasti akan bosan jika harus mengulang lagi.

Adapun topik untuk tingkat Primary 1 adalah sebagai berikut:

1. Ourselves ( Our Body, Our 5 Senses, Food We Eat)
2. Using Our Senses ( Color Shapes and Sizes, Group, Sounds, Smell Taste and Touch)
3. Animals
4. Plants ( Plants around us, Plants grow taller and bigger)
5. Taking Care of Our World ( Do not Littering)
6. Sink or Float
7. Light and Dark

Akhirnya saya putuskan untuk langsung membeli buku tingkat Primary 2 dari seri yang sama yaitu Lets Learn Science Year 2 by Joy Tan seharga Rp. 79.000. Asyiknya Homeschooling tidak masalah anak loncat ke tingkat lebih tinggi untuk suatu mata pelajaran tertentu. Jadi walaupun Rafif seharusnya baru Primary 1 tapi dia sudah bisa mulai belajar pelajaran untuk tingkat Primary 2.
Untuk menilai pemahaman anak juga disedikan workbook yang berisi soal-soal untuk dikerjakan anak. Tapi saya tidak membelinya karena murid saya cuma satu tanpa workbook saya bisa tahu apakah murid saya sudah paham atau belum.

Untuk tahun kedua Topik yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Living Things and Non-Living Things
2. Food
3. We Grow Bigger
4. What Animals Need
5. Animals Grow Bigger To
6. Very Important Seeds
7. Thirsty Plants
8. Which is Longer
9. Batteries
10. Mixing Things
11. Push and Pull
12. Change
13. Electricity

Jika anda tidak berniat membeli bukunya ikuti saja topik-topik diatas dan cari bahannya dari berbagai sumber lain seperti buku dan internet. Saya juga mungkin tidak mengikuti satu persatu tahapan pelajaran yang ada tapi memanfaatkan saja berbagai kesempatan yang ada. Misalkan saja saat sedang di dapur bisa langsung membahas mengenai mixing things walaupun jika menurut buku seharusnya membahasa batere dulu.

Rabu, 15 Juli 2009

Naik Sepeda


Olahraga favorite Rafif dan Aisyah adalah naik sepeda. Mereka punya jadwal khusus sama ayahnya buat naik sepeda. Karena kami tinggal di perkampungan padat penduduk untuk bisa naik sepeda dengan nyaman harus pergi ke komplek perumahan didekat rumah atau ke Kampus UI. Tapi demi keselamatan anak acara angkut sepeda dengan mobil pun dilakukan setiap mereka mau bersepeda. Bosan bersepeda biasanya dilanjutkan dengan lari-larian.

Selasa, 14 Juli 2009

Peluncuran ASPIRASI (Asosiasi Praktisi Pendidikan Rumah Seluruh Indonesia) Jakarta dan Tangerang.



Sabtu, 11 Juli 2009 lalu saya berkesempatan hadir pada peluncuran ASPIRASI (Asosiasi Praktisi Pendidikan Rumah Seluruh Indonesia) untuk wilayah Jakarta dan Tangerang yang. Launching yang bertempat di Museum Nasional tersebut dihadiri 13 keluarga. Acara dimulai pukul 9.30 - 12 siang.

Sebelum acara dimulai saya sempat berkeliling bagian luar dari museum dengan Aisyah dan Rafif. Ada patung gajah yang besar di halaman depan sehingga museum ini juga sering disebut dengan museum gajah. Selain patung Gajah di halaman depan juga ada beberapa meriam tua. Disamping halaman depan juga terdapat undakan-undakan tangga yang sepertinya berfungsi sebagai ampitheater.

Sambil menunggu keluarga yang lain datang kami berkumpul di teras depan museum. Selain meja penjualan tiket juga terdapat beberapa patung besar yang berjejer. Kesempatan menunggu saya pergunakan untuk mengajarkan Rafif untuk membaca jadwal buka museum serta membandingkan harga karcis orang dewasa dan anak-anak. Harga karcisnya murah sekali Rp. 750 untuk orang dewasa dan Rp. 250 untuk anak-anak.

Acara kemudian berlansung sambil duduk lesehan di pelataran besar bagian dalam museum. Acara dibuka dengan penjelasan dari Mbak Alzena mengenai visi dan misi Aspirasi. Lalu dilanjutkan dengan sharing dari setiap ibu yang hadir. Kebetulan yang ikutan berkumpul hanya para ibu. Para bapaknya kebagian tugas momong anak :).
Selesai sharing dilanjutkan dengan acara tanya jawab. Detil mengenai topik yang dibicarakan silahkan klik di multiplynya Mbak Dinar

Ketika acara berlangsung sebenarnya saya berharap anak-anak bisa menikmati kunjungan dibagian dalam museum bersama Abinya. Ternyata mereka tidak terlalu menikmatinya . Hanya 10 menit didalam mereka sudah bosan dan akhirnya hanya duduk dengan bosan menunggu uminya selesai acara. Begitulah homeschooling terkadang apa yang sudah kita siapkan dan fikir bisa sebagai bahan pelajaran untuk anak ternyata bagi mereka sama sekali tidak menarik. Sehingga sulit untuk berharap mereka belajar banyak dari sesuatu yang tidak mereka senangi.

Untuk info lebih kanjut mengenai ASPIRASI (Asosiasi Praktisi Pendidikan Rumah Seluruh Indonesia)silahkan kunjungi:

Website : http://aspirasipendidikanrumah.wordpress.com
Facebook :
http://www.facebook.com/pages/ASPIRASI-Asosiasi-Praktisi-Pendidikan-Rumah-Seluru\
h-Indonesia/113547530849?sid=fd19d12aa682599f302f44d2944719cd&ref=search
Mailing List : http://groups.yahoo.com/group/Home-EducationIndonesia/


Selasa, 07 Juli 2009

Melukis Di jendela

 


Terkadang Rafif dan Aisyah bosan hanya bisa melukis di kertas saja. Untuk variasi terkadang saya membebaskan mereka untuk melukis di lantai ataupun kaca jendela rumah. Tapi sebelumnya cat untuk melukisnya saya campur dengan sabun pencuci piring. Sehingga setelah selesai berkreasi hasilnya bisa dengan mudah dibersihkan. Malah sekaligus membuat mereka jadi membersihkan kaca jendela :) Hanya saja hasil lukisannya tidak bisa disimpan di folder seperti biasa.




Posted by Picasa

Kolase Bumbu Dapur

 

Ini adalah karya seni yang tak disengaja. Berawal dari Aisyah menumpahkan persediaan jintan di dapur. Akhirnya daripada sayang terbuang kita buat kolase dengan menaburkannya diatas gambar cetakan tangan yang seluruh permukaannya diolesi lem. Jadilah karya seni sekaligus peringatan bahwa tangan tidak digunakan untuk memukul.





Posted by Picasa

Keliling Dunia


 


Untuk pelajaran geografi kami menggunakan Atlas Bergambar Pertamaku terbitan Airlangga. Rafif senang bermain dengan mobil atau kapal kertasnya diatas peta tersebut. Dengan kapalnya dia bisa berlayar mengarungi samudera dan kemudian merapat disalah satu negara untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan mobilnya. Karena Rafif sudah bisa membaca jadi dia dapat membaca posisi tempat kendaraannya berada. Secara otomatis Rafif belajar geografi sambil bermain :)




Senin, 06 Juli 2009

Tahapan Anak Usia Dini Belajar Matematika


Ini gaya Rafif mengerjakan worksheet penjumlahan. Sebelum ini dia sudah mengerti konsep penjumlahan hanya saja tidak pernah mengerjakannya dalam bentuk lembar kerja. Untuk menjumlahkan sesuatu Rafif masih harus melihat gambar atau menggunakan benda nyata untuk menghitung. Dia belum dapat menjawab jika pertanyaannya simbolik seperti 2 + 3. Untuk membantu Rafif belajar menghitung dengan menggunakan gambar saya menggunakan website Adding Bricks.

Tahap anak belajar berhitung memang ada 3 tahap. Dan mereka harus melewati ketiga tahap tersebut satu demi satu.


Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:

1. Manipulative Mode
Tahap pertama adalah anak belajar menghitung secara dengan menggunakan manupulatif atau objek nyata yang dapat mereka pegang dan sentuh. Jadi untuk memudahkan anak belajar matematika kelak sediakan berbagai kesempatan bagi anak untuk menghitung benda-benda nyata sedari usia dini setidaknya umur 3 tahun. Benda-benda tersebut bisa berbentuk apa saja, permen, balok, sendok ataupun mainan mobil-mobilan. Sebelum mereka masuk ketahapan berikutnya anak-anak harus menguasai tahap berhitung dengan benda-benda manipulative.

Setelah anak menguasai menghitung dengan benda-benda nyata, anak mulai dapat menghitung gambar dari benda tersebut misalkan saja seperti yang banyak terdapat di berbagai lembar kerja ada 3 buah gambar payung lalu disebelah kanannya ada 2 buah lagi gambar payung. Lalu anak akan menjumlahkan kedua gambar tersebut sehingga menghasilkan jawaban 5 buah payung. Tapi jika anak tidak melewati tahap pertama atau tidak menguasai menghitung dengan benda-benda nyata maka bisa saja dia salah menjawab karena dia ada gambar yang tidak dia hitung atau bahkan dia hitung dua kali.

2. Mental Image Mode
Kemudian anak tidak perlu lagi melihat atau menyentuh benda-benda yang ingin dihitung. Untuk menjawab soal matematika dia hanya perlu membayangkan benda-benda tersebut di dalam kepalanya. Misalkan saja pada soal cerita ibu membeli 10 buah mangga kemudian memberi 6 buah mangga kepada adik. Berapa mangga yang masih dimiliki ibu. Anak tidak perlu lagi menghitung ataupun melihat buah mangganya. Anak hanya perlu membayangkan mangga tersebut di kepalanya untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut.

3. Abstract Mode

Tahap terakhir anak sudah dapat menyelesaikan soal-soal matematika tanpa perlu membayangkan sama sekali benda-benda yang akan dihitung. Ketika disebutkan angka 5 anak secara otomatis sudah tahu berapa itu angka 5. dengan hanya melihat simbol angka seperti 4 + 5 saja anak sudah tahu jawabannya secara otomatis.
Ketika sudah sampai pada tahap ketiga anak bisa saja kembali menghitung dengan dua tahap sebelumnnya. Tapi jika dia belum menguasai tahap 1 dan 2 maka anak akan kesulitan mengerjakan soal-soal matematika berbentuk simbol seperti pada tahap ketiga ini. Jadi jika ada anak yang kesulitan mengerjakan soal-soal matematika berbentuk simbol seperti sebagian besar soal-soal di lembar kerja sebaiknya anak diajak lagi menghitung dengan menggunakan manipulatif atau gambar dari benda-benda yang dihitung karena mungkin 2 tahap sebelumnya belum dilalui dengan baik.

Minggu, 05 Juli 2009

Field Trip - Perpustakaan Diknas Senayan




Tanggal 29 Juni lalu Rafif dan Aisyah ikutan kegiatan Holiday at Library yang diadakan oleh Reading Bugs bareng teman-teman mereka di komunitas Homeschooling Berkemas. Kegiatannnya dimulai dari pukul 9.30 sampai 15.00.

Awalnya Rafif gak mau ikutan masuk kedalam ruangan. Padahal didalam ruangan anak-anak lagi seru membuat tower dari kardus bekas kemasan vitamin. Malah Aisyah yang semangat mau ikutan padahal dia ngga saya daftarin karena dalam flyernya disebutkan kegiatannya untuk anak umur 4 tahun keatas. Setelah mendaftarkan Aisyah saya ikutan masuk keruangan untuk sambil membujuk Rafif supaya mau ikut kegiatan.


Setelah selesai bermain dengan kardus-kardus yang dijadikan lego, kegiatan selajutnya adalah story telling. Dimana anak-anak dibacakan buku cerita dan diajak berdiskusi tentang tokoh atau cerita dari buku yang dibacakan. Rafif sudah mulai enjoy dan mulai terlibat didlam aktivitas sehingga saya bisa keluar ruangan dan ngobrol ama ibu-ibu lain :)

Setelah story telling anak-anak diajarkan Brain game sama Mbak Paramitha. Mereka diajak untuk melakukan berbagai gerakan sambil berimajinasi. Misalkan saja ketika melakukan gerakan mengayuh kaki mereka disuruh membayangkan sedang dikejar anjing sehingga mengayuhnya semakin cepat atau mereka disuruh mengangkat tangan dan berusaha menggapai awan sebanyak-banyaknya.

Capek olahraga saatnya makan. Habis makan dan sholat anak-anak diajak keliling perpustakaan Diknas. Mereka boleh membaca berbagai buku anak-anak yang tersedia ataupun menonton tayangan BBC yang disediakan. Setelah itu kembali lagi masuk keruangan untuk pemutaran film. Film yang diputar adalah film yang berdasarkan buku cerita Beatrix Potter.

Setelah filmnya di putar anak-anak boleh memilih buku Beatrix Potter yang akan dibacakan. Buku-buku Betarix Potter semuanya berkisah tentang binatang. Buku-bukunya sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Gramedia sedangnkan untuk versi inggris bisa dibaca online di Wowio Bukunya dibacakan langsung oleh Bu Rosie Setiawan pendiri Reading Bugs. Kalau Bu Rosie yang bacain buku jadi sama serunya dengan nonton filmnya karena Bu Rosie membacakan dengan berbagai intonasi yang menarik sambil juga berkomunikasi dan mengajak anak-anak melakukan berbagai gerakan sesuai dengan teks yang sedang dibacakan.

Tepat pukul 3 sore acara selesai setelah anak-anak menuliskan atau menggambarkan harapan mereka. Acara Holiday at Library ini akan berlangsung sampai dengan tanggal 10 Juli 2009 di perpustakaan Diknas Senayan. Untuk anak kelas 3 SD keatas juga ada kegiatan membuat mind mapping dari buku yang dibaca.




Selasa, 23 Juni 2009

Liburan ke Puncak

 

Mumpung lagi musim liburan ikutan juga ah posting tentang liburan :) Walaupun liburan sebenarnya sudah hampir 1 bulan yang lalu hehehhe. Karena homeschooling kita bebas mau liburan kapan aja. Everyday is holiday. Malah kalau lagi musim liburan seperti sekarang, kita lebih milih dirumah atau main kerumah teman menghindari keramaian di tempat-tempat rekreasi.

Tanggal 30 Mei kemarin kita sempat liburan bersama dengan anggota komunitas Homeschooling Berkemas. Ada 7 keluarga yang hadir. Kita menginap satu malam di Puncak di Villa Lembah Citra Ciburial. Rafif dan Asiyah senang sekali karena bisa puas main sama teman-temannya sampai malam. Mereka berenang, main di playground, hiking ke sungai bahkan naik kuda. Seru ! Terima kasih Bu Yayah buat undangannya. Kapan-kapan kita liburan bareng lagi ya :)





Posted by Picasa

Lapbook - Apel Tree

Bagian Dalam Lapbook

Bagian Belakang Lapbook

Bagian Depan Lapbook


Ini foto-foto dari Lapbook Rafif yang kedua. Temanya pohon Apel. Seperti lapbook yang pertama, lapbook pohon apel ini juga belum original karya Rafif masih hasil ngeprint dari Homeschool Share.


Di Homeschool Share ada banyak template untuk membuat Lapbook. Walaupun demikian kita tidak hanya diprint lalu ditempel saja. Anak juga bisa menulis, menggambar atau membuat karya seni sesuai dengan instruksi di template. Seperti di lap book ini Rafif juga membuat gambar perkembangan pertumbuhan pohon apel dari mualai biji sampai menjadi pohon apel yang berbuah, selain itu juga menuliskan cerita tentang pohon apel dan membuat cap jari.

Mudah-mudahan semakin Rafif bertambah umurnya dia bisa membuat sendiri lapbook hasil karyanya sendiri dengan topik apa saja.

Untuk foldernya kali ini saya membuatnya dari kardus bekas keyboard. Lumayan jadi salah satu cara untuk mengolah sampah selain juga lebih hemat :). Karena kartonnya keras dan agak susah ditutup dibagian belakang saya lubangi dan kemudian saya berikan pengait dari kawat berwarna (pipe cleaner).

Dilapbook pohon apel ini anak juga belajar matematika sambil membuat pola, grafik, pecahan dan menghitung biji apel. Sedangkan untuk bahasa Inggrisnya ada bagian dari belajar phonic yaitu huruf A dan juga lawan kata.


Lapbook - My Transportation

Bagian depan Lapbook

Bagian Dalam Lapbook


Ini lapbook Rafif yang pertama temanya kendaraan. Topik favoritnya Rafif. Lapbook pada dasarnya adalah folder yang terbuat dari karton yang ditempel dengan berbagai hal seperti fakta , gambar, foto, grafik, tulisan, peta atau karya seni berdasarkan satu topik tertentu. Lapbook sangat seusai untuk belajar secara tematik atau unit studi karena dibuat berdasarkan satu topik bukan berdasarkan mata pelajaran.

Untuk lapbook Rafif ini saya mengambil contohnya dari Homeschool Share. Semuanya persis sama. Masih pertama jadi belum kreatif. Masih copy paste aja :)

Untuk foldernya saya tidak membuat dari folder khusus melainkan dari karton manila yang saya gunting dan lipat menjadi forder. Didepannya ada ditempel cover yang bertuliskan judul dan nama pembuat Lapbook. Kemudian cover tersebut digunting ditengahnya agar lapbooknya bisa terbuka. Dibagian dalam ada guntingan ban yang bisa dihitung, mobil dengan warna-warna yang berbeda, Lagu wheel on the bus dibalik gambar sebuah bis, lingkaran yang bisa diputar dimana disetiap putarannya akan memperlihatkan sebuah kendaraan emergency dan huruf b yang digunakankan untuk kendaraan boat, bus and bicycle.


Jadi ketika membuat sebuah lapbook sebenarnya tidak hanya berkaitan dengan membuat karya seni menggunting, melipat ataupun menggambar tapi juga ada pelajaran matematika, bahasa Inggris, sosial bahkan sains.

Dengan lapbook anak bisa melihat lagi fakta penting yang perlu diingat akan sebuah topik dengan cara yang menyenangkan. Mencatat pelajaran juga menjadi hal yang jauh menyenangkan jika dibandingkan dengan hanya menulis fakta-fakta tersebut di buku tulis.

Untuk inspirasi membuat Lapbook bisa dilihat disini :
- Lapbooking
- Homeschool Share
- Always Learning Resources
- milis Islamic Lapbooking at yahoogroups.

Selasa, 16 Juni 2009

Menjadi Arsitek

 

Rafif jadi arsitek yang membangun mall hari ini. Rancangan bangunan ada di foto bagian bawah. Mall yang sudah jadi di foto yang bagian atas. Di mall tersebut terdapat lift, toko sosis, toko burger, toko es krim dan toko popcorn. Juga terdapat basement untuk tempat parkir. Mallnya ada 13 tingkat katanya :)




Posted by Picasa

Bermain Ular Tangga ( Board Games )

 


Bermain merupakan sarana pembelajaran yang efektif untuk anak-anak. Seperti halnya dengan bermain ular tangga. Saya mendapatkan satu file PDF yang berisi permainan sejenis ular tangga yang di print. Berkisah tentang perjalanan kodok-kodok yang berjuang untuk mencapai garis finish. Di sana sudah menanti seorang putri raja yang akan memberikan sebuah kolam bagi kodok yang berhasi mencapai finish terlebih dahulu. Agak berbeda dengan permainan ular tangga yang biasa. Board game atau papan permainan yang saya dapatkan ini jumlah kotak yang dilalui hanya 25 kotak tidak sampai 100 Kotak. Ularnya diganti dengan gambar air terjun sedangkan tangganya diganti dengan batang kayu yang bisa dilewati. Selain itu ditengah-tengah beberapa kotak juga terdapat perintah dalam bahasa inggris.

Dari Board Game ini Rafif dan Aisyah bisa belajar:
- Menghitung jumlah dadu yang muncul
- Menjalankan bidaknya sesuai dengan dadu yang muncul ( 1-1 correspondance)
- Bahasa Inggris
- Bergantian menjalankan dadu
- Menerima Kekalahan




Posted by Picasa

Alas Main dari Karton

 

Terkadang mainan favorit tidak harus selalu dibeli. Salah satunya alas bermain mobil-mobilan Rafif yang terbuat dari kardus ini. Rafif hobi sekali tidur-tiduran sambil jalanin mobil-mobil kecilnya. Awalnya saya berniat membelikan dia karpet atau mainan mobil yang dilengkapi jalan-jalannya. Tapi karpetnya tidak kunjung ketemu dan sewaktu saya cek mainan mobil-mobilan dengan jalannya harganya mahal sekitar Rp. 250.000. Padahal yang saya butuhkan adalah alasnya saja. Untuk mobilnya Rafif sudah punya banyak.


Kebetulan dirumah banyak kardus menumpuk karena setiap belanja di supermarket kita memilih memakai kardus daripada plastik. Salah satu kardus saya buka dan bentangkan menjadi 1 lembaran panjang. Lalu untuk backgroundnya Aisyah dan Rafif mewarnainya dengan cat asturo. Untuk jalan-jalannya dibuat dari guntingan panjang karton asturo. rafif juga request kolam renang. Kolam renang tersebut dibuat dari guntingan kertas origami. Selesai sudah bentuk dasarnya. Setiap bermain Rafif merubah setting kotanya. Kadang ada jalan kereta api, kadang ada gedung-gedung dari balok ataupun kardus. Bahkan pernah ada showroom mobil yang terbuat dari kotak plastik transparan sehingga mobil-mobul didalamnya bis aterlihat keluar.

Posted by Picasa

Sabtu, 13 Juni 2009

Number Bond - Ikatan Bilangan

Berdasarkan list topik matematika yang akan dipelajari anak, maka Rafif mulai dengan belajar Number Bond atau Ikatan Bilangan. Number Bond adalah suatu topik yang mempelajari tentang suatu bilangan dan bagaimana bilangan tersebut bisa dibentuk dari kombinasi 2 bilangan lain.

Untuk number 0 to 10 Alhamdulillah sudah dikuasai. Pada awalnya saya mengajarkan berdasarkan buku text Primary Mathematics Textbook 1A terbitan Marshall Cavendis Education. Tapi baru 5 menit Rafif sudah bosan karena memang kami tidak pernah belajar menggunakan buku text sebelumnya.

Mungkin juga karena saya mengajarnya dengan cara tradisional. Cara yang saya tahu selama bertahun-tahun. Saya berusaha membujuk Rafif supaya dia tetap bertahan sementara saya menjelaskan topik tersebut. Karena saya binggung bagaimana mengajarkan iktan bilangan jika tidak berdasarkan text booknya. Tapi tidak berhasil, malah Rafif ngotot supaya belajar tentang truk saja katanya.

Akhirnya saya membujuk dia untuk mulai mengerjakan soal-soal latihan. Awalnya dia sedikit bersemangat karena soal-soalnya dihiasi berbagai gambar menarik. Tapi karena dia memang belum mengerti tentang apa itu ikatan bilangan dia kesulitan menjawab dan kabur main mobil-mobilan :)

Saya pun menyerah tapi tidak putus asa. Kemudian saya search di google dan menemukan cara mengajarkan number bond disini. Ternyata Number Bond bisa diajarkan melalui bermain balok.

Saya mengikuti setiap tahap seperti di website tersebut. Pertama saya jejerkan 6 buah balok kayu. Lalu bertanya kepada Rafif ada berapa baloknya?
Dia mulai menghitung 1,2,3,4,5,6.
Kemudian saya memindahkan 2 balok dan bertanya lagi berapa balok yang diambil.
Setelah dia menjawab 2 balok, saya menyuruhnya menghitung berapa balok yang tersisa.
Ada 4 umi! jawabnya bersemangat karena dia memang sudah ahli menghitung benda-benda yang berjumlah 10.
" Nah kalo umi balikin 2 balok yang umi ambil jadi ada berapa balok?"
" Enam!"
" Wah ternyata 2 dan 4 bergabung mereka bisa jadi 6 yah"
Rafif menganguk-anguk senang. Alhamdulillah konsep ikatan bilang sudah mulai bisa dia pahami.

Setelah itu kami mencoba membuat 6 dari berbagai kombinasi angka lain seperti 3 dan 3, 5 dan 1 atau 6 dan 0.

Besoknya kami bermain lagi. Tapi saya bilang kali ini saya jadi pura-pura jadi pesulap yang pintar menebak angka. Saya perintahkan Rafif untuk menjejerkan balok dihadapan saya. Jumlahnya berapa saja. Setelah itu saya menyuruh dia dan Aisyah mengambil sejumlah balok-balok tersebut sembari saya menutup mata.

Setelah baloknya diambil saya bilang saya pesulap ajaib yang bisa menebak berapa balok yang diambil mereka. Tentu saja saya bisa dengan mudah menebak berapa balok yang diambil dengan cara mengurangi jumlah balok yang sebelumnya dijejerkan dengan jumlah balok yang masih ada.

Saya kemudian memberitahu Rafif bagai mana cara saya bisa menebak sambil memasukkan teori ikatan bilangan dalam penjelasan saya. Permainan tersebut sekarang jadi salah satu permainan favorite. Kadang kami mengganti balok dengan menebak berapa jumlah jari yang ditekuk dari 10 jari yang ada di tangan.





List Topik Matematika Primary 1

Barikut ini adalah topik matematika yang akan dipelajari oleh anak ditingkat Primary 1 selama 1 tahun :

1. Number 0 to 10
2. Number Bond
3. Addition and Subtraction
4. Number to 20
5. Shape
6. Length
7. Weight
8. Comparing Number
9. Graph
10. Number to 40
11. Multiplication and Division
12. Time
13. Number to 100
14. Money

Insya Allah dalam posting-posting berikutnya saya akan menceritakan bagaimana cara Rafif belajar untuk setipa topiknya.




Selasa, 09 Juni 2009

Kurikulum Primary 1 Cambridge untuk Rafif

Tahun ini Rafif berumur 5 tahun. Jika berdasarkan Cambridge International Primary Program maka usia 5 tahun adalah saatnya untuk mulai mempelajari materi-materi Primary 1 atau bisa dikatakan setingkat SD kelas 1. Hanya ada 3 mata pelajaran yang harus dipelajari anak untuk tingkat Primary yaitu Math, Science and English. Untuk kerangka Kurikulum dan buku serta website yang direkomendasikan bisa didownload gratis disini

Untuk Math saya menggunakan buku Primary Mathematics Textbook 1A terbitan Marshall Cavendis Education yang bisa di beli di toko buku Mentari Cipete. Dari buku ini bisa mendapatkan gambaran detil mengenai topik apa saja yang akan dipelajari anak selama 1 semester. Didalam buku ini juga disertakan beberapa contoh soal untuk dikerjakan anak. Jika ingin anak ingin mengerjakan soal-soal yang lebih banyak kita bisa melengkapinya dengan Workbook dari penerbit yang sama.

Sedangkan untuk Science saya masih belum membeli buku textnya. Jadi masih belum mendapat gambaran detil mengenai apa yang akan di pelajari anak di tingkat primary 1. Selama ini saya masih menggunakan bahan-bahan dari Science A to Z. Saya yakin semua bahan yang akan di pelajari dari buku text sebenarnya bisa kita dapatkan secara gratis dari internet. Hanya saja penggunaan buku text membuat pelajaran lebih terstruktur dan dapat mengikuti tahap demi tahap yang seharusnya.

Bahasa Inggris bagi Rafif adalah bahasa kedua ( ESL = English as Second Language ) sehingga pengajaran bahasa inggris untuk dia tidak sama dengan anak yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibunya. Untuk Rafif bahasa Inggrisnya masih pada penekanan Listening dan Speaking belum sampai tahap Reading ataupun Writing. Setiap harinya saya mengajarkan 1 kalimat baru dalam bahasa Inggris. Saya menggunakan kurikulum dari Genki English. Untuk listeningnya biasanya saya bacakan dari buku-buku dari Reading A to Z ataupun berkunjung ke berbagai perpustakaan digital online. Youtube juga menyediakan banyak sekali lagu ataupun story telling untuk anak. Tahap mengajarkan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua bisa dilihat disini.


Minggu, 07 Juni 2009

Bermain Peran - Astronot

 


Anak-anak senang bermain peran. Mereka suka membayangkan menjadi orang dengan berbagai profesi yang berbeda. Bermain peran bukan hanya sekdar bermain bagi anak-anak. Tapi ini juga merupakan cara mereka belajar mengekspresikan diri, berkomunikasi, berkreativitas sekaligus juga mengembangkan berbagai keahlian motorik mereka. Ada satu bab di Buku Einsten Tidak Pernah Menghafal terbitan KAIFA yang membahas secara menarik mengenai bermain peran.
Agar bermain peran menjadi lebih menarik bisa ditambahkan berbagi perlengkapan penunjang seperti topi kertas astronot ini. Saya mendapatkan polanya dari buku Happy Hats People terbitan Teacher Created Material dari seorang teman di Canada. Selain astronot ada juga beberapa topi untuk profesi lain seperti polisi, koki, supir dll. Semuanya bisa dibuat dari kertas biasa.




Posted by Picasa

Self - Discipline

 

Anak-anak tidak cukup diingatkan hanya dengan kata-kata saja. Jika hanya dengan kata-kata bisa saja mereka bosan dan kita juga capek ngomel terus :). Aisyah sering sekali merebut barang yang sedang dipegang Rafif. Akhirnya Rafif marah dan terkadang sampai memukul. Setelah beberapa kali kejadian saya membuat mereka berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatan masing-masing. Janji tersebut saya tulis di sebuah gambar bola yang saya ambil dari buku Charater Education for Kids. Kemudian poster tersebut saya tempel di dinding rumah menggunakan Tack It.
Setiap mereka bisa melaksanakan janji tersebut mereka bisa memindahkan gambar bola tersebut ke dalam gawang. Sambil saya jelaskan juga bahwa mereka sudah melakukan Self - discipline karena telah dapat mengendalikan diri sendiri. Lumayan pertengkaran bisa dikurangi walapun belum hilang sama sekali.





Posted by Picasa

Kamis, 04 Juni 2009

Our Family Tree


Rafif mempunyai kecenderungan visual sehingga dia lebih cepat mengerti mengenai suatu topik dengan melihat gambar. Suatu hari dia bertanya mengenai om-omnya ada berapa dan siapa saja. Saya fikir ini saat yang tepat untuk mengajarkan silsilah keluarga kami. Untuk lebih memudahkan Rafif memahami hubungan keluarga, saya membuat gambar pohon besar di karton asturo. Kemudian saya menggunting kertas kecil-kecil yang bertuliskan nama anggota keluarga kami. Setelah itu Rafif menempelkan kertas tersebut dengan bantuan saya di tempat yang seharusnya. Jadilah pohon keluarga kami :)



Menghafal Alquran


Baru satu bulan ini saya menerapkan program menghafal Alquran untuk Rafif. Seharusnya lebih awal lagi sebelum dia berumur 5 tahun. Sekarang agak sedikit terlambat ternyata. Saya terlambat memulai karena ada yg menyarankan agar program hafalan dilakukan ketika anak sudah bisa membaca Alquran atau minimal sudah bisa melafalkan ayat-ayat alquran secara pas.
Tapi ternyata untuk mendidik anak hafal Alquran tidak perlu menunggu anak bisa membaca alquran terlebih dahulu karena mereka bisa mulai menghafalkan dengan cara dibacakan terlebih dahulu ayatnya satu demi satu.


Untuk mendidik Rafif menghafal Alquran saya dibantu oleh Melly seorang ustazah lulusan LIPIA. Melly datang seminggu dua kali kerumah. Selain itu saya juga menggunakan program Imaan Star
yang bisa di download gratis. Imaan Star adalah satu software untuk membantu kita menghafal Alquran yang dilengkapi dengan tulisan alquran yang besar serta bacaan yang jelas dan lambat sehingga membantu anak untuk menyimak bacaannya. Selain itu kita juga bisa mengatur ayat mana yang ingin kita putar serta berapa kali ayat tersebut mau kita ulang.

Walaupun demikian kesulitan tetap saja ada. Secara teori seharusnya anak harus hafal dulu satu ayat sebelum dia maju ke ayat berikutnya. Tapi Rafif ngotot untuk terus maju walaupun dia masih belum hafal ayatnya. Akhirnya saya terpaksa membiarkan dia memilih surat mana yang mau dia hafal tanpa mengikuti urutan seharusnya.
Anak-anak cepat hafal tapi cepat juga lupa sehingga seharusnya surat yang sudah dihafal tetap harus diulang-ulang. Rafif juga terkadang menolak untuk mengulangnya kembali. Sehingga perlu usaha keras untuk membujuknya.
Biasanya saya usahakan ketika sudah ditempat tidur menjelang tidur malam acara mengulang hafalan dilakukan.

Agar Rafif lebih tertarik untuk menghafal saya ajak juga melihat arti dari setiap kaya yang dihafal melalui Alquran terjemahan kata per kata yang di terbitkan oleh Syamil.

Seperti biasa semua yang dipelajari Rafif secara otomatis juga membuat Aisyah belajar. Karena sering mendengar Aisyah secara otomatis juga bisa ikut menghafal walapun dengan bacaan yang masih belum jelas.

Untuk jadwal menghafal Juzamma bisa dilihat disini

Jumat, 29 Mei 2009

Belajar Jam


Dirumah kami menerapkan waktu khusus untuk menonton TV. Untuk Rafif dan Aisyah mereka punya waktu 1 jam di pagi hari untuk menonton Dora dan Backyardigan di Global TV. Acaranya dimulai jam 7 pagi. Untuk membantu Rafif mengetahui kapan waktunya mereka menonton TV saya mulai mengajarkan membaca jam.

Ada 1 situs menarik yang membantu saya mengajarkan jam bisa diklik disini. Di sana ada sebuah jam analog animasi yang kedua jarumnya bisa digerakkan sesuka hati. Background jamnya juga bisa diganti dengan beberapa tema dari mulai angka latin, romawi, arab sampai tidak berangka.
Dari jam tersebut Rafif bisa mengerti mengapa jika jarum panjang ada di angka 1 itu berarti lewat 5 menit. Karena jamnya dilengkapi dengan garis-garis kecil dan angka untuk menghitung menit. Tahap awal saya menekankan pada Rafif untuk melihat jarum yang pendek terlebih dahulu sehingga dia bisa menentukan jam berapa lalu kemudian melihat jarum jam yang panjang untuk menitnya. Alhamdulillah untuk jam sudah tidak ada kesulitan lagi hanya saja dia masih perlu banyak latihan untuk membaca menit.
Untuk mengetahui pemahaman anak bisa dilakukan tes dengan mengerjakan soal-soal animasi diwebsite ini.


Kamis, 28 Mei 2009

Kukis Hias



Cooking class itu salah satu kegiatan favorit Rafif. Dia hobi banget sama yang namanya mengaduk, menuang bahkan hanya sekedar membantu memegang mikser. Kali ini cooking classnya tidak hanya melibatkan urusan mengaduk dan sebagainya tapi juga mencetak dan menghias.

Proyek kami kali ini adalah membuat kukis hias. Resepnya bisa diambil disini. Ini bukan hanya pengalaman pertama buat Rafif dan Aisyah tapi juga buat saya :). Sempet juga takut gagal. Tapi liat anak-anak asyik menggiling dan mencetak akhirnya yah Pede aja kalo gagal yang penting mereka have fun. Alhamdulillah kue-kuenya matang dengan sempurna.
Masalahnya timbul ketika akan menghias karena ternyata icingnya terlalu encer sehingga menghiasnya jadi susah. Tapi Rafif cuek aja dia ngak ngerasa ada yg salah dengan icingnya. Toh cat juga biasanya encer, mungkin begitu dalam benaknya. Terakhir dia malah dengan serunya mencampur icingnya menciptakan warna-warna baru :)



Rabu, 27 Mei 2009

Akan ada 1 murid baru Homeschooling kami :)

I am back...
Ini postingan saya setelah lebih dari 3 bulan. Hampir 4 bulan saya menghilang karena terkena sindrome morning and evening sick :)). Alhamdulillah sekarang usia kehamilan sudah 4 bulan sehingga segala rasa mual, pusing dan mengantuk sudha hilang. Insya Allah saya sudah bisa mulai lagi bercerita tentang kegiatan Homeschooling kami lagi...

Walaupun ngeblog sempat berhenti tapi kehamilan tidak membuat Aisyah dan Rafif berhenti belajar. Segalanya masih berjalan lancar, mereka sudah terbiasa dengan pola belajar mereka sehari-hari sehingga saya hanya membantu mereka menyiapkan bahan-bahannya saja ketika mereka ingin membuat atau belajar sesuatu.
Jadwal dibacakan buku cerita tetap sama hanya saja saya melakukannya sambil tidur. Rafif juga bisa dimita bantuannya untuk membacakan buku atau membantu Aisyah belajar.
Lega rasanya mengetahui kehamilan ataupun kehadiran adik baru sama sekali tidak menganggu proses homeschooling kami. Malah pastinya akan menambah pengalaman dan pengetahuan baru buat mereka berdua. Seperti Sabtu yang lalu Rafif ikut masuk ke dalam ruang periksa ketika saya akan kontrol rutin di dokter. Dia melihat bagaimana ruang periksa, cara dokter bekerja bahkan ikut mendengarkan penjelasan dokter ketika saya di USG dan untuk pertama kalinya dia mengetahui jika calon adiknya laki-laki. Sama persis dengan yang dia inginkan :)
Mereka juga selalu bertanya kapan adiknya lahir, sebesar apa adiknya, lagi ngapain aja adikknya. Ternyata kehamilan tidak membuat uminya tambah repot sehingga tidak bisa memperhatikan mereka lagi tapi malah membawa kegembiraan dan pengetahuan baru buat mereka. Insya Allah ketika adikknya lahir Oktober nanti Rafif dan Aisyah juga bisa belajar bagaimana mengurus seorang bayi mungil....


Senin, 09 Februari 2009

Seminar Serba Serbi Homeschooling, 15 Februari 2009


Komunitas Homeschooling Berkemas kembali mengadakan Seminar Homeschooling dengan tema* "Serba-serbi Homeschooling". *

Seminar Homeschooling ini akan dilaksanakan pada:

Hari: Minggu , 15 Februari 2009
Waktu: pukul 09.00 – 12.00 WIB

Dengan Pembicara:

1. Ines Setiawan
2. Yayah Komariah

Tempat : Aula Peternakan Ragunan
Jl. H. R. Dharsono , Ragunan
Jakarta Selatan

Investasi : Rp. 50.000 termasuk makalah, snack dan door prize.

Untuk pendaftaran :
Silahkan transfer ke Rekening BCA an. Yayah Komariah no: 5540301648
Lalu kirim sms berisi nama lengkap peserta, no telpon dan tanggal serta jam transfer ke 081210331240

Informasi lebih lanjut hubungi:
Dara ( 081210331240/021-93507289), Ike (021-32447315), Sekretariat Berkemas (021-78839571)





Summer Holiday

Libur telah tiba... Libur telah tiba... Hatiku gembira.... Siapa yang ga gembira kalau lagi liburan, apalagi kalau liburnya selama 11 min...