Senin, 21 Desember 2009

Everyday is Math Day

Terinspirasi oleh Robinson Curriculum, saat ini saya menerapkan pelajaran matematika untuk Rafif setiap hari. Jika dulu pelajaran yang diberikan berbeda setiap harinya misalkan Senin untuk Science lalu Selasa untuk Reading dan seterusnya. Bedanya dengan Robinson Curriculum (RC) adalah jika RC menggunakan buku panduan Saxon Math karena belum punya saya menggunakan buku text yang sudah ada saja dari Singapore Math.

Inti dari Robinson Curriculum adalah pelajaran yg utama hanya matematika, menulis dan membaca. Untuk mata pelajaran lain seperti sejarah , sains dan sebagainya dipelajari diluar jam belajar utama apabila anak tertarik akan topik tersebut. Anak akan mempelajari sains, kimia dan biologi secara detil ketika dia sudah menyelesaikan semua soal di Saxon math yaitu sampai dengan pembahasan Calculus. Alasannya keahlian matematika akan sangat membantu ketika anak harus belajar sendiri fisika, kimia dan biologi.

Selain itu dalam RC tidak ada guru khusus. Anak belajar secara mandiri. Setiap hari selama 6 hari dalam seminggu anak akan mengerjakan 30 soal dari Saxon Math, menulis satu essay tentang topik apa saja dan sisa waktunya digunakan untuk membaca buku apa saja. Jika ada yang salah baru mereka mengulang kembali soal tersebut dan menjelaskan kepang tua bagaimana cara mereka mengerjakannya.

Hal ini yang saya coba terapkan untuk Rafif. Setiap hari dia saya minta mengerjakan 1 lembar work sheet dari Singapore Math . Waktunya kapan saja bisa pagi, siang atau malam.Saya hanya menunjukkan halaman yang harus dia kerjakan lalu saya tinggal dan saya biarkan mengerjakannya sendiri. Awalnya dia gak mau dan mengelak untuk mengerjakannya. Tapi setelah beberapa hari mengerjakannya dia menjadi terbiasa. Setiap hari dia menggambil sendiri worksheetnya dan mengerjakannya tanpa bantuan saya termasuk hari libur. Setelah selesai dia akan memperlihatkan hasil kerjanya lalu saya akan memeriksa dan memberitahukan letak kesalahannya.

Saya sangat gembira mengetahui fakta bahwa sebenarnya anak bisa mengajari diri mereka sendiri matematika karena saya dulu lemah dalam matematika. Bagaimana mungkin saya bisa mengajari anak saya matematika ketika dia sudah duduk di tingkat lanjutan. Dengan mencoba mengerjakan sendiri tanpa diberitahu caranya terlebih dahulu membuat anak bisa berfikir. Rafif juga lebih santai mengerjakannya sendiri karena jika ada saya yg mendampingi biasanya mulut saya langsung "gatal" untuk mengomentari setiap kesalahan yang dia buat. Sering kali dia akhirnya menolak untuk melanjutkan. Sekarang dia berhenti melanjutkan ketika memang soalnya sudah habis. Urusan salah belakangan baru di perbaiki.

Inilah asyiknya HS dengan metode Eclectic bisa comot sana comot sini. Lalu diramu sesuai dengan keadaan.

3 komentar:

MERCY SIHOMBING mengatakan...

hai salam kenal ya,
saya tertarik dengan artikel Dara
boleh saya share ya...
supaya makin banyak ibu yang mau turun tangan (turun otak dan turun hati) mengajar anaknya sendiri.

Mercy Sihombing

Unknown mengatakan...

Hi Mbak, baru saja baca tulisannya mengenai RC.Saya bbrp bulan ini bertanya2 (krn nina dah 5thn..baru mau ngajak dia tuk lihat pelajaran, selama ini craft +main ). setiap hari itu ada berapa mata pelajaran, apa harus diberi sebanyak itu (math,language,history science), apa bisa..? wong ninanya satu soal aja ngerjain sambil main. klu gitu dah nggak worry lagi..serius di math..saya juga lemah disini.selam aini saya pake soal latihan ambil di ixl, gratis 20 soal/hari. Trus saxon math..kira2 bisa Download free?

Dara Maina mengatakan...

@ Mercy salam kenal juga, silahkan mbak kalo mau di share. Saya akan senang sekali kalo tulisan kecil ini bisa bermanfaat untuk orang lain :)

@ Wenny sepertinya saxon tidak bisa di download gratis. Karena itu saya juga tidak menggunakannya. Kecuali ada yang punya mungkin bisa pinjam untuk di copy.

Summer Holiday

Libur telah tiba... Libur telah tiba... Hatiku gembira.... Siapa yang ga gembira kalau lagi liburan, apalagi kalau liburnya selama 11 min...